Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan Benchmarking Competency dengan mengusung tema “Islamic Tourism Management” pada hari Senin, 29 Maret 2021 hingga Selasa, 30 Maret 2021. Kegiatan Competency Based Tourist Guide Training ini bekerja sama dengan Genperisai (Generasi Pelopor Pariwisata Indonesia), dipimpin Robby Satrio Wibowo, yang juga merupakan Trainer PPI (Pemerhati Pariwisata Indonesia) sekaligus Founder Langlang Buana.

Acara yang diikuti oleh 100 mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr. H. Ilyas Supena, M.Ag Senin (29/3/2021) bertempat di hotel Noormans Semarang. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi  menuturkan bahwa Fakultas Dakwah sudah bertransformasi, di mana perkembangan ilmu dakwah tidak hanya sebatas pada keahlian ceramah di panggung atau di majelis-majelis taklim saja. Tour Guide adalah salah satu competency yang harus dimiliki mahasiswa dalam mengaplikasikan dakwah di dunia pariwisata.

Sektor pariwisata akan bangkit dalam ekonomi kemasyarakatan. Sehingga jurusan MD konsen dalam menyiapkan bangkitnya pariwisata Indonesia dengan menanamkan pelayanan yang prima agar sektor pariwisata bisa bangkit di tengah pandemi Covid-19. “Jurusan MD tidak boleh diam saja, harus ada penyesuaian dan inovasi di masa new normal agar industri pariwisata bangkit kembali,” papar Ilyas.

Tak hanya pelaku industri dan masyarakat, mahasiswa juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mengembangkan pariwisata dan membawa pariwisata Indonesia menjadi lebih baik di masa depan. “Mahasiswa harus ikut berperan dalam menumbuhkan kembali dengan menjadi pelopor untuk kemajuan pariwisata di Indonesia,” lanjutnya.

Sementara, Ketua  Jurusan Manajemen Dakwah, Dra. Hj. Siti Prihatiningtyas, M.Pd. dalam sambutannya mengatakan bahwa Benchmarking Competency tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi  dan  menggali potensi yang dimiliki mahasiswa MD. Selain itu juga bertujuan supaya  mahasiswa jurusan MD turut serta membangun kepercayaan masyarakat untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata dengan rasa aman dan nyaman. Mahasiswa MD sebagai SDM Pariwisataharus bisa memberi nilai tambah memberi pelayanan secara Islami di Era New Normal.

Mahasiswa Manajemen Dakwah  harus mengambil peran dalam kebiasaan baru di dunia pariwisata.  Di antaranya dengan cara membangun stigma yang baik dalam mengeksplorasi sektor pariwisata memasuki tatanan new normal dengan berpedoman pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan).

Melihat geliat wisatawan yang kembali muncul, para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat berinovasi semakin kreatif dan kompetitif sehingga dapat bersaing secara global dan mampu bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19,” kata Ningtyas.

Di hari pertama, Senin (29/3/2021) mahasiswa belajar “Tour Guide Training” dengan pendampingan mentoring dari Team Genperisai. Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok, yang masing-masing berkesempatan untuk praktek menjadi Pemandu Wisata Profesional dalam “Tour Guide Performance Contest In The Group”. Kemudian dari masing-masing kelompok dipilih finalis terbaik untuk tampil dalam “Tour Guide Finalist Competition” memperebutkan gelar “The best performance tour guide, The best creative tour guide dan The best favourite tour guide”.

Hari kedua, Selasa (30/3/2021) kegiatan benchmarking competency jurusan MD dilanjutkan menuju kota Klaten dan Yogyakarta untuk terjun praktek tour guiding secara langsung di lokasi wisata sekaligus untuk mempelajari destinasi wisata. Selama perjalanan pun, mahasiswa sambil praktek menjadi tour guide secara bergiliran mengenalkan dan menceritakan destinasi wisata di Indonesia. Destinasi pertama yang dikunjungi adalah Plaosan Tample di Klaten. Candi Plaosan, menurut sejarah dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya penganut agama Hindu sebagai lambang cinta pada Sang Istri, Pramodhawardani dari Dinasti Syailendra penganut agama Buddha. Di Candi yang merupakan simbol kekuatan cinta dan toleransi perbedaan agama, serta akulturasi dan perbaduan dari dua corak agama Budha dan Hindu inilah mahasiswa MD praktek teknik tour guiding secara langsung di tempat wisata. Agenda Benchmarking Competency berlanjut ke Sendra Tari Ramayana Yogyakarta. Setelah menikmati sajian Pagelaran Tari Kisah Ramayana yang terpadu secara apik dan eksotik, rangkaian Benchmarking Competency ditutup dengan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang meraih predikat sebagai “The Best Tour Guide”. Tiga mahasiswa berbakat yang terpilih adalah Azzah Liddiana sebagai “The Best Performance Tour Guide BM MD 2021”, Shodikin peraih “The Best Creative Tour Guide BM MD 2021” dan gelar “The Best Favourite Tour Guide BM MD 2021” diraih oleh Ilara Dina Yahya.

Categories: AdminMD